Sunday, February 7, 2016

Indonesia Sesalkan Peluncuran Roket Jarak Jauh Korut



 
Rimanews - Pemerintah Indonesia menyesalkan tindakan Korea Utara yang melakukan peluncuran roket jarak jauh yang dapat menimbulkan ketegangan di kawasan. 

"Pemerintah Indonesia sangat menyayangkan bahwa imbauan masyarakat internasional agar RDRK (Korea Utara) tidak melaksanakan peluncuran uji coba roket jarak jauh untuk membawa satelit tidak diindahkan," tulis keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta, Minggu (7/02/2016).

Tindakan Korea Utara tersebut telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 1718 Tahun 2006, Nomor 1874 Tahun 2009 dan Nomor 2087 Tahun 2013, serta telah menciptakan ketegangan di kawasan.

Untuk itu, Pemerintah Indonesia mendesak Korea Utara menghormati dan mematuhi Resolusi DK PBB, menahan diri dari tindakan-tindakan provokasi serta mengimbau semua pihak untuk melakukan langkah-langkah yang dapat menurunkan ketegangan.

Sementara itu, Dewan Keamanan PBB akan mengadakan sebuah pertemuan darurat pada Minggu, seperti yang diminta oleh Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan, untuk membicarakan tentang peluncuran roket Korea Utara.

Konsultasi tertutup yang dilakukan oleh dewan beranggotakan 15 negara untuk membahas Korea Utara itu akan dilakukan pada pukul 11.00 (23.00 WIB), pihak PBB mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (Minggu WIB).

Para diplomat DK PBB mengatakan pihak Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan meminta diadakan pertemuan setelah Korea Utara meluncurkan sebuah roket jarak jauh pada Minggu, yang Korut sebut untuk membawa satelit, sebagai sebuah tantangan terhadap sanksi-sanksi PBB yang membatasi mereka dalam menggunakan teknologi misil balistik.

Duta PBB dari Korea Selatan, Oh Joon menuliskan dalam sebuah surat kepada Duta Besar Venezuela Rafael Dario Ramirez Carreno bahwa dewan pada 2013 telah menyatakan pendirian mereka untuk mengambil langkah-langkah signifikan lebih jauh pada saat Korea Utara meluncurkan uji coba nuklir di masa mendatang.

Media mendapatkan sebuah salinan dari surat Korea Selatan yang ditujukan kepada duta besar Venezuela yang merupakan kepala Dewan Keamanan PBB pada bulan ini.

Amerika Serikat dan Tiongkok telah membicarakan sebuah kemungkinan perluasan sanksi-sanksi PBB terhadap Korea Utara dalam tanggapannya terhadap uji coba nuklir terbaru mereka pada bulan lalu.

Para perwakilan DK PBB mengatakan mereka berharap akan mencapai sebuah resolusi Dewan Keamanan terkait isu tersebut pada bulan ini.

Sekjen PBB Ban Ki Moon mengecam keras uji coba roket terbaru Korea Utara dan mendesak Korut untuk menghentikan langkah-langkah provokatif, kata kantor pers Ban dalam sebuah pernyataan pada Sabtu.

"Sangatlah tercela bahwa mereka (Korea Utara) telah melakukan sebuah peluncuran menggunakan teknologi misil balistik yang melanggar resolusi Dewan Keamanan terkait, meskipun adanya permohonan gabungan dari komunitas internasional yang menentang kejadian tersebut," demikian isi pernyataan itu.

Sumber : rimanews.com

No comments:

Post a Comment