Wednesday, February 17, 2016

Singapore Airshow 2016 : Malaysia membeli miniguns M134D untuk MRAP

https://www.dillonaero.com/uimages/m134d_gun_systems/m134d_steel.jpg
Dillon Aero 7.62 mm M134D Miniguns (dillonaero.com)

Lancer Cell Indonesia, Pada perhelatan akbar Singapore Airshow yang digelar di negara tetangga kita Singapura, banyak terjadi deal-deal pembelian alutsista. Baru-baru ini diberitakan Indonesia akan meng-upgrade pesawat Hawk 200/209 dengan RWR yang belum di publish jumlahnya.

Tak mau kalah dengan Indonesia, malaysia juga akan melakukan pembelian Alutsista pada Singapore Airshow kali ini. Berbeda dengan Indonesia yang melakukan upgrade pesawat, Malaysia diberitakan akan membeli 20 Dillon Aero 7.62 mm M134D Miniguns.

Dikutip dari IHS Jane’s, Malaysia akan membeli 20 Dillon Aero 7.62 mm M134D Miniguns untuk di pasang pada MRAP Deftech AV4. Juru Bicara Dillon Aero berharap mereka mendapat pesanan pembelian untuk 20 miniguns akan ditandatangani pada Februari 2016. Malaysia sebelumnya telah mengakuisisi 10 senjata tersebut pada tahun 2014 , yang dipasang pada AgustaWestland A109.

Juru bicara Dillon Aero itu mengatakan bahwa telah mununggu keputusan dari Malaysia untuk instalasi di platform MARP.

Dian Eko Santoso

Menhan: Sukhoi Su-35 tidak diadakan sekaligus

Menhan: Sukhoi Su-35 tidak diadakan sekaligus
Dokumentasi--Dua jet tempur Sukhoi Su-27MKI/30MKI TNI AU mendarat di Pangkalan Udara TNI AU Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, usai patroli udara di wilayah Kepulauan Riau, Jumat (25/9/15). Dalam keseharian pesawat tempur buatan Rusia yang biaya operasinya tinggi ini berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hasanuddin, Makassar. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Changi, Singapura - Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menyatakan, program pembelian pesawat tempur baru Sukhoi Su-35 Flanker E tidak dilakukan sekaligus sebanyak satu skuadron penuh. 

Di sela-sela kunjungannya di Singapore Air Show 2016, di kawasan Changi, Singapura, Selasa, dia menyatakan, “Nanti di Rusia, insya Allah.”


“Membeli pesawat tempur seperti Sukhoi ini harus pandai-pandai, kecil-kecilan dulu. Kalau beli sekarang, unitnya baru datang lima tahun lagi. Selama lima tahun itu, pasti dibuat yang baru, yang lebih canggih; nach itulah,” kata dia. 

Dia menegaskan, pembelian pesawat tempur sudah dipastikan bersama dengan sistem kesenjataannya, termasuk peluru kendali dan sistem avionika serta sistem-sistem lain. 

Sukhoi Su-35 Flanker E disebut-sebut sebagai “calon kuat” pengganti F-5E/F Tiger II dari Skuadron Udara 14 TNI AU yang selama ini berpangkalan di Pangkalan Udara Utama TNI AU Iswahyudi, Madiun, Jawa Timur. 

Selain Sukhoi Su-35 Flanker E, terdapat beberapa nama yang mengajukan diri sebagai alternatif, yaitu JAS39 Gripen A/B atau malah JAS39 Gripen NG dari Saab, Swedia, dan F-16 Blok 60 Viper dari Lockheed Martin, Amerika Serikat.

Di ASEAN, Angkatan Udara Kerajaan Thailand mengoperasikan JAS39 Gripen A/B, sementara Singapura mengandalkan kekuatan udara pada trio F-15 SG Strike Eagle, F-16 Block 50+ dan 52+ Fighting Falcon, dan F-18 Hornet.

ANTARA

Pertama Kali, Paviliun Indonesia Hadir di Singapore Airshow

 http://assets.kompas.com/data/photo/2016/02/16/1536593SAS-01780x390.jpg
Tim aerobatik "The Black Eagles" dari Angkatan Udara Republik Korea Selatan (ROKAF) di gelaran Singapore Airshow 2016 hari pertama, Selasa (2/2/2016).

SINGAPURA, Pameran kedirgantaraan dua tahunan, Singapore Airshow tahun ini kembali digelar. Pameran kedirgantaraan yang diklaim sebagai yang terbesar se-Asia ini pada 2016 diselenggarakan untuk yang ke-5 kalinya.

Pameran dibuka Menteri Koordinator Infrastruktur Singapura, Khaw Boon Wan dan Menteri Pertahanan Singapura, Dr Ng Eng Hen pada Selasa (16/2/2016) di Changi Exhibition Centre, Singapura.

Tahun ini, penyelenggara Singapore Airshow mengklaim lebih dari 1.000 perusahaan dari sekitar 50 negara turut serta.

Dari ke-1.000 perusahaan tersebut, 60 di antaranya adalah 100 perusahaan dirgantara paling terkemuka di dunia.

Gelaran Singapore Airshow diselenggarakan pada 16-21 Februari 2016, dan dibuka untuk publik pada akhir pekan 20-21 Februari 2016..

Pameran dibagi menjadi beberapa atraksi, seperti static display, aerial display (outdoor), dan booth-booth peserta di dalam ruangan pameran (indoor).

Fokus pesawat jet pribadi 

Selain pameran-pameran pesawat dan teknologinya, pihak penyelenggara juga menekankan pada bisnis penerbangan.


"Kami memutuskan untuk fokus pada pesawat-pesawat bizjet di pameran kali ini," kata Leck Chet Lam, Managing Director Singapore Airshow di acar pembukaan.

Menurutnya, jumlah pesawat bizjet alias jet pribadi di kawasan Asia Pasifik telah bertambah dua kali lipat dalam kurun 10 tahun terakhir.

Dia memprediksi jumlah jet pribadi di Asia Pasifik akan  tumbuh sebesar 6 persen dalam jangka 20 tahun ke depan.

Semua pemain bisnis pesawat Bizjet seperti Bombardier, Cessna, Dassault Falcon, Gulfstream, dan Mitsubishi Regional Jet (MRJ) hadir dalam pameran kali ini.

Paviliun Indonesia

Tahun ini, Singapore Airshow menghadirkan sebanyak 20 paviliun. Jumlah paviliun ini lebih banyak dari penyelenggaraan-penyelenggaraan sebelumnya.

Beberapa paviliun negara yang baru partama kali terlibat gelaran Singapore Airshow adalah Filipina dan Indonesia.

Di paviliun Indonesia, pengunjung dapat melihat model-model pesawat buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI), seperti CN235, CN295, serta yang terbaru adalah N219.

Bahkan, PT DI juga menghadirkan cockpit demonstrator untuk pesawat N219 yang penerbangan perdananya dijadwalkan pada tahun ini juga.

Selama lima hari ke depan, Kompas.com akan menghadirkan tulisan-tulisan langsung dari penyelenggaraan Singapore Airshow 2016. 

Sumber :  KOMPAS.com

CN-235 PT Dirgantara Indonesia hadir di Singapore Air Show 2016


CN-235 PT Dirgantara Indonesia hadir di Singapore Air Show 2016
Pesawat militer CN-235 TNI AU. Foto menunjukkan pesawat terbang buatan PT Dirgantara Indonesia itu yang dialokasikan menjadi pesawat patroli maritim. (wikipedia.org)
Singapura, Pesawat terbang komuter berbaling-baling buatan PT Dirgantara Indonesia, CN-235, hadir di antara 64 pesawat terbang yang tampil dalam peragaan statik di Singapore Air Show 2016, di Changi, Singapura.

PT Dirgantara Indonesia menjadi satu-satunya perusahaan Indonesia yang mendekatkan diri dengan khalayak penerbangan internasional di ajang kedirgantaraan, yang digelar rutin tiap dua tahun sejak 2008 itu. 

Dilihat di arena peragaan statik Singapore Air Show 2016, Selasa, CN-235 diparkir di ujung paling utara arena itu, bertetangga dengan pesawat angkur berat buatan Airbus Military, A400M, dari Tentera Udara Diraja Malaysia, ATR-72-600 dari pabrikannya, Avions de Transport Regionale, pesawat jet bisnis Global 5000 (maskapai Streit), dan Gulfstream G650ER (Qatar Air). 

Pada hari perdana alias hari pembukaan Singapore Air Show 2016, khalayak yang hadir dikhususkan untuk para pejabat militer dan pemerintahan negara peserta atau undangan dan pebisnis penerbangan. 

Banyak lobi dan pembicaraan tingkat tinggi terjadi di antara mereka, di antaranya Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, dan CEO Airbus Group, Tom Ender, dan calon penggantinya, Dirk Hoke, bersama Kepala Airbus Military, Fernando Alonso. 

Airbus Industrie yang memiliki divisi bisnis pesawat terbang sipil, pesawat terbang militer (Airbus Military), dan pesawat helikopter (Eurocopter), memang menjadi rekan pengembangan PT Dirgantara Indonesia sejak masa perusahaan penerbangan Spanyol, CASA, berdiri. 

Spanyol menjadi salah satu negara pendiri Airbus Industrie, bersama Prancis, Jerman, dan Italia. 

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Budi Santoso, dalam keterangannya, menyatakan, “Singapore Air Show merupakan ajang menampilkan keunggulan PT Dirgantara Indonesia di Asia dan dunia untuk membuktikan kemampuan bangsa menguasai teknologi kedirgantaraan.”

Jika di luar ruang CN-235 diperagakan kepada publik, maka model skala N219 yang digadang-gadang akan merebut pasar pesawat komuter ringan de Havilland DHC-6 dari Kanada, diperagakan di gerai PT Dirgantara Indonesia yang terletak di blok C77, tidak terlalu jauh dari gerai PT Garuda Indonesia. 

CN-235 dirancang dibuat bersama CASA dengan PT Dirgantara Indonesia. Secara keseluruhan, 230 unit CN-235 telah diserahkan kepada pemesan, termasuk militer Amerika Serikat, yang menempatkan pesawat komuter ini dalam Skuadron Operasi Khusus 427, yang berpangkalan di Pangkalan Udara Karolina Utara. 

Korea Selatan salah satu negara pemakai CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia, selain TNI AU. 

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2016

Jet Tempur Turki Langgar Wilayah Yunani 22 Kali Sehari


 Jet-jet tempur Turki 22 kali melanggar udara Yunani dalam sehari (Foto: Fatih Saribas/REUTERS)
 Jet Tempur Turki


ATHENA – Lagi, Turki melanggar kedaulatan udara Yunani, saat enam jet tempur serta satu pesawat transport Angkatan Laut (AL) Turki ‘nyelonong’ masuk wilayah Negeri Seribu Dewa itu tanpa izin.

Tidak hanya sekali atau dua kali, melainkan puluhan kali. Sebagaimana dilansir IB Times, Selasa (16/2/2016), seorang perwira staf Angkatan Darat (AD) Yunani yang tak disebutkan namanya, jet tempur Turki itu 22 kali melanggar angkasa Yunani dalam sehari, pada Senin, 15 Februari 2016 kemarin.

Sejumlah jet tempur Yunani pun diperintahkan mencegat dan mengusir pesawat-pesawat Turki tersebut, yang malah dibalas aksi provokasi.

Pesawat-pesawat Turki itu justru menantang duel udara, hingga sempat terjadi dua kali pertempuran udara secara virtual, yakni saling mengunci sasaran tanpa menembakkan misil.

Pelanggaran ini terjadi di wilayah Yunani, tepatnya area timur dan tengah Kepulauan Aegean. Pelanggaran ini juga datang menjelang penempatan sejumlah kapal patroli NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) ke Laut Aegean.

NATO memutuskan mengirim sejumlah kapal patrolinya, demi mencegah penyelundupan pengungsi dari kawasan-kawasan Timur Tengah ke Eropa.

(raw) Sumber : Okezone.com

KTT ASEAN-AS Akan Bahas Sengketa Laut China Selatan


KTT ASEAN-AS Akan Bahas Sengketa Laut China Selatan
Diharapkan pertemuan ini menelurkan pernyataan tegas yang menolak dominasi China di perairan yang diyakini kaya minyak dan gas itu. (Reuters/Mike Blake)

Jakarta, Hari kedua Konferensi Tingkat Tinggi para pemimpin ASEAN dan Amerika Serikat di California akan membahas soal sengketa di Laut China Selatan. Diharapkan pertemuan ini menelurkan pernyataan tegas yang menolak dominasi China di perairan yang diyakini kaya minyak dan gas itu.

Seperti diberitakan Reuters, pertemuan KTT ASEAN-AS pada Selasa waktu setempat (16/2) akan mencari kesamaan posisi dalam menyikapi konflik di Laut China Selatan yang diklaim oleh tiga negara ASEAN. Sebelumnya hari pertama KTT di Sunnylands itu fokus pada masalah ekonomi dan perdagangan.

Pemerintah AS berharap KTT bisa menghasilkan pernyataan yang menyerukan China mematuhi hukum internasional dan memastikan setiap perkara terkait sengketa itu berlangsung damai tanpa campur tangan militer.

"Kami telah mengeluarkan pernyataan semacam itu dengan ASEAN di masa lalu, dan di dalamnya kami konsisten dalam menegaskan komitmen bersama untuk penyelesaian sengketa dengan damai, kebebasan perdagangan dan navigasi, penegakan hukum," kata Susan Rice, penasihat keamanan nasional AS.

Walau China mendominasi KTT tersebut, namun Gedung Putih menekankan bahwa masih banyak hal yang dibahas di luar masalah dengan Beijing. Di antaranya adalah memperkuat kerja sama dagang, ditandai dengan dihadirkannya petinggi IBM, Microsoft dan Cisco dalam sebuah pertemuan dengan para pemimpin negara.

Namun tidak bisa dipungkiri masalah Laut China Selatan juga meresahkan kalangan bisnis. "Apa yang membuat kami tidak bisa tidur adalah ketegangan besar di Laut China Selatan," kata Alexander Feldman, presiden Dewan Bisnis ASEAN-AS.

"Kami sebagai komunitas bisnis ingin melihat pertikaian dan saling klaim itu diatasi melalui diskusi, bukannya konfrontasi militer," lanjut Feldman. (den)

Sumber : 
CNN Indonesia

Penerbangan Pertama Pesawat Latih SR-10 Rusia, Ada Yang Minat Harga Miring?

Penerbangan Pertama Pesawat Latih SR-10 Rusia, Ada Yang Minat Harga Miring?



Perusahaan  biro desain 'modern Aviation Technologies swasta Rusia telah mengembangkan desain pesawat mesin tunggal, yang terdiri dari bahan komposit yaitu pesawat SR-10.

Dikembangkan oleh biro desain perusahaan swasta Rusia bernama KB SAT, pesawat memiliki sayap depan menyapu  (FSW) skema moderat. Fitur ini memungkinkan pesawat untuk menjadi lebih kompak, meningkatkan stabilitas pada kecepatan rendah dan lepas landas.

Peawat yang dibangun menggunakan bahan komposit SR-10 yang sangat cocok  digunakan untuk belajar dasar-dasar terbang atau pelatihan pilot baru. Tes penerbangan dari prototipe pesawat ini sedang diuji di lapangan udara Oreshkovo di wilayah Kaluga. Dilihat dari video yang beredar, tes berhasil. Dengan sayap menyapu kedepan membantu meningkatkan kemampuan manuver pesawat terbang, membuat pesawt  SR-10 tidak hanya dapat digunakan sebagai pesawat latih tetapi juga sebagai pesawat olahraga.

Penerbangan Pertama Pesawat Latih SR-10 Rusia, Ada Yang Minat Harga Miring?

Penerbangan Pertama Pesawat Latih SR-10 Rusia, Ada Yang Minat Harga Miring?
Penerbangan Pertama Pesawat Latih SR-10 Rusia, Ada Yang Minat Harga Miring?

Beberapa pengguna media sosial menyatakan kegembiraan mereka dengan jet baru yang mengatakan bahwa itu adalah mengesankan dan jika masuk ke dalam produksi itu akan menjadi 'bom' dan lariss di pasar.

"Hal ini mengesankan. Karena harga yang rendah proyek pesawat ini bisa menjadi hit, "tulis Dmitry Ft-Telnyashke.

Sumber : detikmiliter.com

Malaysia Akan Ganti Pesawat Tempur F-5 dan MiG-29 Yang telah Tua, Indonesia ?

Malaysia Akan Ganti Pesawat Tempur F-5 dan MiG-29 Yang telah Tua, Indonesia 
Dibandingkan dengan banyak negara lain di kawassan Asian ini, Malaysia memiliki hubungan dengan China yang tampaknya santai dan positif. Pemerintah di Kuala Lumpur telah lama memegang sikap santai terhadap  agresi Cina, dan bahkan kasus yang sebelumnya terjadi yang disebabkan oleh kapal Coast Guard Cina  di perairan Malaysia tidak membuat Malaysia rewel.

Di beberapa titik di sekitar 2013, sebuah pulau yang terbentuk di daerah terumbu dikenal baik sebagai Luconia Shoals dan sebagai Gugusan Beting patinggi Ali, sekitar 80 mil lepas pantai Sarawak. Pulau ini menarik minat Cina untuk diklaim, meskipun lokasinya  di dalam zona ekonomi Malaysia. Pada waktu yang sama, sebuah kapal Coast Guard Cina masuk kewilayah tersebut.

Tahun lalu, seorang menteri Malaysia bersikeras bahwa daerah itu milik Malaysia, kemudian angkatan laut dan penjaga pantai  memantau wilayah terebut untuk memastikan kedaulatan negara. Pada bulan Agustus, pemerintah Malaysia mengatakan telah mengirimkan surat protes ke Cina. Menjelang akhir September, nelayan setempat melaporkan bahwa mereka terancam oleh orang-orang bersenjata dari kapal Cina.

Karena mulai sering terlibat dalam konflik kecil ini, Malaysia berkeinginan untuk memperbarui pesawat tua mereka yaitu F-5 dan Armada MiG-29. Program pengadaan militer negara itu berlangsung tahun ini untuk dapat menggantikan pesawat mereka yang telah lama digunakan. Demikian juga adanya pembahasan lanjutan dari pemerintah malaysia mengenai pesawat tempur yang masih aktif saat ini seperti  F Boeing / A-18E / F Super Hornet, Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon, Saab JAS 39 Gripen - yang dalam menjalankan.

Diharapkan dengan menggantikan pesawat tempur yang telah tua dapat memperkuat posisi Malaysia dalam menjaga kawasan mereka. Hal senada juga di lakukan oleh Indonesia yang terus memperbarui pesawat tempurnya, namun, pesawat tempur baru yang telah masuk lanyanan armada itu telah 3 kali mengalami kecelakaan. 1. pesawat tempur f-16 hasil upgrade terbaru mengalami kecelakaan yang mengakibatkan pesawat terbakar. 2. pesawat tempur eagle korea selatan Jatuh saat melakukan latihan menjelang hari hut Jogja. 3. Pesawat Supter Tucano terbaru Indonesia yang didatangkan dari Brazil jatuh dan menewakan pilotnnya. Apa yang salah dengan pertahana dan pesawat Indonesia?

Salah satu jenis pesawat baru dalam pelayanan: The RMAF mengambil pengiriman A400M Airbus pertama tahun lalu, dan yang kedua dari empat tiba pada bulan Januari. 
Sumber : detikmiliter.com