Tuesday, August 4, 2015

Serba Serbi Drone Yang Diamankan Di Menara BCA


            Sebuah pesawat tanpa awak jatuh di Menara BCA Thamrin pada tanggal 20 Juli 2015 sekitar pukul 19.00 WIB. Drone tersebut dibawa sekuriti ke Polsek Menteng. Jenis drone ini adalah Phantom 2, berdasarkan berita dari detik com. Nah yang bikin menganga adalah ketika hasil rekamannya di buka, isinya gedung-gedung yang termasuk obyek vital di wilayah Thamrin.
            Pemilik drone ini adalah yang berinisial OX mengambil drone miliknya ke kantor kepolisian Menteng tanggal 30 Juli 2015. OX berkilah menggunakan Drone tersebut sebagai hobby, masih dari sumber detik com.
Yang menjadi pertanyaan adalah Siapa kah OX tersebut? Dan motif apa dibalik pengoperasian drone tersebut di wilayah Thamrin?
Ketika inisial OX disebutkan, saya mencoba menebak-nebak nama nya yang sebenarnya, Om Xtrada (piss Bung Xtrada kalau baca, haha), omar xatria, atau odang xavier? Atau prof Xavier? Rasanya kok sulit menemukan nama Indonesia dari inisilal OX ini, dengan kata lain adalah kemungkinan OX ini orang luar negeri.
Motif yang di sebutkan dalam berita adalah “hobby” baru OX. Dalam rekaman tersebut juga terdapat rekaman wilayah pantai. Penafsiran saya, penafsiran lho ya.. bisa salah.. tapi juga bisa benar.. pantai yang dimaksud adalah pantai di Indonesia. Lalu apa yang janggal?
Pertama, Orang luar negeri menggunakan Drone di wilayah Indonesia adalah hal yang lazim, tetapi diterbangkan di wilayah obyek vital adalah hal yang tak lazim. Orang tersebut di lepas begitu saja oleh kepolisian, ketika OX mengambil drone tersebut. Jika ini terjadi di Gedung Putih, apa yang akan terjadi??
Kedua, hasil rekaman dari drone jenis Phantom 2 ini berisi obyek vital di daerah Thamrin dan...pantai di Indonesia. Andaikan.. Andaikan.. ya ini.. Jika ia mata-mata ternyata sangat mudah sekali mengumpulkan data di wilayah strategis di Jakarta. Catat. Seumpama si Phantom ini tidak terjadi malfungsi, si OX ini akan mendapatkan data dengan mudah. Memang .. ini hanyalah kumpulan gedung yang berjajar rapi, tapi bagi dunia militer bisa sangat berguna untuk memetakan wilayah tersebut. Dan data dari pantai tersebut, dapat dipetakan garis-garis pantai yang tidak tercover oleh angkatan bersenjata Indonesia.
Ketiga, lebih parah lagi jika pemetaan ini digunakan untuk menggerakkan beberapa “antek asing” untuk melakukan operasi x ketika terjadi kericuhan pemilukada serentak di Indonesia (kericuhan adalah skenario terburuk) yang akan segera kita gelar di Tanah Air Tercinta ini. Mengapa saya sebut lebih parah? karena waktunya tinggal di depan mata. Sehingga efeknya akan sangat luar biasa! Apalagi dengan kondisi rupiah saat ini. Bisa tambah membahayakan, jika tidak dicarikan anti dotnya.
Sepatutnya kita mencurigai hal-hal yang sepele di mata umum, karena hal yang sepele itu bisa menjadi masalah yang besar di kemudian hari.

Spesifikasi Phantom dari berbagai sumber:
1.    Failsafe, auto go home dan landing, jika kehilangan kontak dengan DJI Phantom, pesawat mampu kembali ke posisi semula.
2.    Kecepatan terbang DJI Phantom 10m/s (bisa di tingkatkan).
3.    Jangkauan kurang lebih 300 m.
4.    Dilengkapi dengan IOC mode atau Intelegent Orientation Control.
5.    LED Light.
6.    Harga rentang Rp 7.000.000,00
Terima kasih dan selalu waspada! Maaf kalau ada kata-kata yang kurang berkenan. Salam ...
            (dian eko santoso)