Monday, February 8, 2016

Rencana Pentagon untuk Meningkatkan Kemampuan F-35 Dengan Drone Pengisian Bahan Bakar



 It may be seven years late and $160 billion over budget, but the F-35 fighter - the most expensive piece of fighting equipment in history - may finally make its official debut this summer.

Pentagon berencana untuk mengubah drone tempur Angkatan Laut menjadi tanker pengisian bahan bakar yang akan memungkinkan jet tempur tetap beroperasi di target udara yang jauh dan menyerang di benua yang jauh pula - seperti situs di Rusia atau Cina.

The Unmanned Pengangkut Diluncurkan Airborne Surveillance dan Strike (UCLASS) merupakan program yang diatur untuk retooled. Dengung angkatan laut awalnya dirancang untuk misi pengintaian sekarang akan digunakan sebagai tanker pengisian bahan bakar udara berbasis
carrier untuk jet tempur Angkatan Laut AS seperti Northrop Grumman E-2D Hawkeye atau F-35C.

Departemen Pertahanan AS kini difokuskan pada Program Carrier Baru Berdasarkan Aerial Pengisian System (CBARS). CBARS, bertujuan untuk memperluas jangkauan sayap pesawat pengangkut, dan akan dikembangkan selama tiga tahun ke depan.

Pergeseran dari UCLASS ke CBARS bukan berita baru untuk beberapa ahli. Direktur Angkatan Laut AS dari perang udara Laksamana Mike Manazir sudah menggagasnya pada tahun 2013.

Manazir menguraikan bagaimana UCLASS akan dipasang kembali untuk melakukan misi bersama Lockheed Martin F-35C Joint Strike Fighter. Secara khusus, ia mencatat drone tersebut akan dilengkapi dengan "kemampuan pengisian bahan bakar."

"Mereka akan [drone] dapat membawa 20.000 lbs. gas dan dapat bertahan selama tujuh setengah jam, "Manazir kemudian berkata, menentukan UCLASS akan menjadi drone besar yang akan berat sampai 80.000 pound dan bisa terbang sampai 14 jam.

Sementara dalam pelayanan, drone pengisian bahan bakar seperti bisa mengganti beberapa jet tempur seperti F / A-18E / F super Hornets yang kadang-kadang digunakan Angkatan Laut sebagai tanker terbang.

Menurut National Interest, Pentagon juga bisa melibatkan UAV pengisian bahan bakar dengan konsep yang dikenal sebagai Naval Integrated Fire Control-Kontra Air (NIFC-CA).

NIFC-CA mengandaikan bahwa semua unit dalam kelompok operator bersatu dalam satu jaringan melalui sarana datalink. Yang akan menugaskan komandan pembawa kelompok menyerang dengan visi yang jelas dari medan perang, USNI.org menulis.

Dalam skenario ini, Manazir menyarankan, UCLASS yang dapat digunakan sebagai rudal "caddy" untuk Angkatan Laut seperti F-35C atau Northrop Grumman E-2D Hawkeye.

"Mungkin kita menempatkan sejumlah besar AMRAAMs (Advanced Medium-Rentang Air-to-Air Missile) di atasnya dan berperan sebagai truk," katanya. "Jadi truk tak berawak ini berjalan di pusat kota dengan sejauh itu dan bisa pergi dengan pembuat keputusan."

Dibantu dengan pesawat tak berawak pengisian bahan bakar, diam-diam F-35C bisa terbang jauh ke dalam wilayah udara musuh dan menggunakan deteksi target kuat. Maka kelompok carrier (F / A-18E / Fs, EA-18Gs, kapal perang permukaan dan kapal selam) dapat berbagi lokasi target dengan semua unit dan menyediakan senjata terminal dengan bimbingan.

"Dia [F-35] akan masuk ke sana menggunakan teknologi siluman X-band-nya, dan dia akan mendapatkan kontak radar dan kontak permukaan dan akan ID mereka untuk kita," Manazir menunjukkan.

Rencana AS 'mengkonfirmasi skenario yang digariskan oleh Manazir. Bersamaan dengan konversi dari UCLASS untuk kapal tanker, Pentagon mengumumkan akan membeli tambahan F / A-18 E / F super Hornets dan meningkatkan Lockheed Martin F-35 Lighning II Joint Strike Fighter (JSF).

Sumber : sputniknews.com

Baca lebih lanjut: http://sputniknews.com/military/20160208/1034380457/drone-improves-f35.html#ixzz3zX4DZHos

AU Suriah Hancurkan Rute Pasokan Minyak ISIS ke Turki


AU Suriah Hancurkan Rute Pasokan Minyak ISIS ke Turki
Jet tempur Suriah hancurkan jalur suplai minyak ilegal ISIS ke Turki | (Sputniknews)

DAMASKUS - Angkatan Udara Suriah menyerang wilayah ISIS di bagian timur Provinsi Aleppo pada Sabtu kemarin. Serangan ini menyebabkan kerusakan serius pada jalan utama yang digunakan oleh ISIS untuk mengirim kapal tanker minyak ke negara tetangga, Turki.

Sementara itu, Tentara Suriah dan pasukan Hizbullah bergerak maju di kota strategis Tal Rafat di utara provinsi. Di saat bersamaan, jet tempur Suriah meluncurkan serangan udara berat di pusat-pusat konsentrasi militan di berbagai bagian dari Damaskus, Dara'a, Deir ez-Zor, Hama, Aleppo dan Idlib, seperti dikutip dari laman Sputniknews, Minggu (7/2/2016).

Bagian timur laut dan utara provinsi Aleppo masih sarat adegan bentrokan sengit antara tentara Suriah dan kelompok-kelompok militan ketika pasukan pemerintah terus menyerang mereka di utara dalam upaya untuk menutup perbatasan dengan Turki.

"Pasukan Angkatan Darat sekarang telah terlibat dalam pertempuran sengit dengan teroris dekat Manbij di wilayah timur laut Provinsi Aleppo, yang merenggut nyawa banyak militan," kata Angkatan Darat dalam sebuah pernyataan.

Angkatan Bersenjata Suriah dan sekutunya juga telah meluncurkan serangkaian serangan terhadap basis dan pusat-pusat ISIS dan Front al-Nusra di timur dan tenggara Aleppo pada hari. Serangan ini menewaskan dan melukai banyak teroris.

(ian) Sumber : sindonews.com

Erdogan Minta AS Pilih Turki atau Kurdi Suriah

 http://mirajnews.com/id/wp-content/uploads/sites/3/2014/09/Erdogan1.jpg
 Presiden Turki

ISTANBUL — Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menunjukkan kemarahannya atas kunjungan pejabat Amerika Serikat ke kelompok milisi Kurdi yang mengendalikan Kota Kobane, Suriah, dengan mendesak Washington memilih Turki atau para teroris.

Delegasi, yang termasuk diplomat senior AS Brett McGurk, utusan khusus untuk koalisi internasional yang memerangi kelompok garis keras ISIS, pekan lalu menemui pengurus Ikatan Perlindungan Masyarakat Kurdi (YPG), milisi berpengaruh yang mengontrol Kobane.

Pertemuan tersebut dilakukan setelah sayap politik YPG, Partai Uni Demokrat (PYD), tidak diikutsertakan dalam pembicaraan perdamaian baru di Jenewa, Swiss, yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Ankara mengancam memboikot pembicaraan tersebut jika PYD diundang.

"Dia mengunjungi Kobane pada saat ada pembicaraan di Jenewa dan dihadiahi plakat oleh seseorang yang dipanggil jenderal YPG?" kata Erdogan kepada sejumlah wartawan di atas pesawat yang membawanya pulang dari kunjungan ke Amerika Latin dan Senegal.

"Bagaimana kita bisa mempercayai [mereka]?" kata Erdogan.
"Apakah kita yang menjadi mitra mereka atau para teroris di Kobane?" ujarnya.
Komentar Erdogan tersebut dikutip media Turki, Ahad (7/2).

Ankara menganggap PYD dan YPG berafiliasi dengan partai terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang mengobarkan pemberontakan bersenjata di Turki, sedangkan pihak oposisi Suriah menuding mereka terlalu dekat dengan rezim di Damaskus.

Namun, koalisi telah bekerja sama erat dengan YPG sejak melancarkan serangan udara di Suriah pada September 2014, memperluas serangan yang dimulai di Irak sebulan sebelumnya. "Apakah mereka menerima PKK sebagai organisasi teroris? Kemudian mengapa mereka tidak mendaftar PYD dan YPG sebagai organisasi teroris juga?" tanya Erdogan.

Pasukan Kurdi yang didukung serangan udara oleh koalisi pada Januari tahun lalu mengusir pemberontak ISIS dari Kobane setelah berperang selama berbulan-bulan.

Turki mengkhawatirkan upaya menjadikan Kurdi di Suriah sebagai wilayah otonomi -- mirip dengan wilayah Kurdi di Irak utara -- akan memacu ambisi kaum separatis Kurdi di Turki. PKK oleh Turki dan banyak pihak internasional dimasukkan ke dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris.

Sumber : Antara dan republika.co.id

342 personel TNI misi kesehatan tiba di Pulau Lakor NTT

342 personel TNI misi kesehatan tiba di Pulau Lakor NTT
Dokumentasi KRI dr Soeharso-990 dalam pelayaran di Tanah Air. Bersama empat kapal perang lain TNI AL, kini dia disiagakan untuk mengantisipasi dan menanggulangi dampak gempa Aceh. Inilah kapal rumah sakit terbesar TNI AL hingga kini. (Dinas Penerangan TNI AL)
Jakarta (ANTARA News) - 342 personel gabungan TNI dalam misi pelayanan kesehatan tiba di Pulau Lakor, Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan KRI dr Soeharso-990, Sabtu (6/2).

Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI, Kolonel Czi Berlin G, di Jakarta, Minggu, mereka terdiri 186 personel kesehatan, termasuk dua dokter umum, dua dokter gigi, 15 dokter spesialis, dua apoteker, 165 personel dari Batalion Kesehatan 2/Kostrad dan Batalion Kesehatan 1 Korps Marinir beserta 156 personel KRI dr Soeharso-990, dan helikopter.

Misi kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Lakor, Pulau Moa, Pulau Letti, Pulau Kisar, Pulau Wetar, dan Pulau Liran, kata Berlin, akan berlangsung sampai 15 Februari itu sebagai tindak lanjut perintah Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, beberapa waktu lalu.
Kepala Pusat Kesehatan TNI, Mayor Jenderal TNI dr Ben Yura Rimba, selaku komandan Satuan Tugas Bantuan Sosial TNI, mengatakan, Pulau Lakor sangat sulit dijangkau. Itulah salah satu sebab KRI dr Soeharso-990 diperankan.

"Pengobatan yang dilayani diantaranya, penyakit hernia, bibir sumbing, bedah minor, khitan, lipoma, poli THT, poli mata, bedah mayor (selektif)," katanya.
Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © ANTARA 2016