Monday, February 15, 2016

Telefon Putin, Obama Minta Rusia Stop Serangan Udara

 http://img.antaranews.com/new/2013/09/ori/20130930HistoricalPhoneCall-WhiteHouse280913xx.jpg
Presiden Obama (nataranews.com)

WASHINGTON DC – Kendati usulan gencatan senjata disepakati sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Rusia pada pertemuan di Munich, Jerman, beberapa waktu lalu, nyatanya serangan udara Rusia ke Suriah masih dilancarkan.

Padahal menurut perjanjian, serangan pemboman masih boleh dilakukan, asal dengan menargetkan ISIS, bukan menargetkan basis-basis oposisi penentang Presiden Suriah, Bashar al-Assad yang notabene sekutu Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Terkait hal ini, Presiden AS, Barack Obama pun sampai merasa harus bicara secara pribadi pada Putin via telefon, untuk tidak hanya membicarakan situasi di Suriah, tapi juga Ukraina.
Obama menelefon Putin untuk memintanya stop melakukan pemboman, terhadap posisi-posisi kelompok oposisi moderat.

“Presiden Obama menekankan pentingnya Rusia bermain dalam peran konstruktif dengan menghentikan serangan udaranya terhadap oposisi moderat Suriah,” ungkap keterangan pers Gedung Putih, terkait komunikasi Obama-Putin tersebut, dikutip IB Times, Senin (15/2/2016).

Sementara sebagai tanggapan atas permintaan Obama itu, Kremlin menyingkap pernyataan, di mana Putin meminta AS yang memimpin koalisi di zona konflik Suriah, mesti menghentikan kebijakan standar ganda mereka.

“Sekali lagi, Presiden Rusia menekankan pentingnya mengorganisir front bersama anti-teroris, di mana standar ganda (AS) dihilangkan,” timpal pernyataan Kremlin.

“Dia (Putin) merujuk pada dibutuhkannya kedekatan kontak antara wakil otoritas pertahanan Rusia dan AS, demi membentuk serangan yang sistematis dan sukses terhadap ISIS dan organisasi teroris (oposisi) lainnya,” tandas pernyataan Kremlin.

(raw) Sumber : sindonews.com

Penampakan Desain kapal Coast Guard Indonesia

Trimaran littoral combat boat for Indonesian Coast Guard


http://nocookies.defence.pk/data/2016/02/474492_3ff78186cbb946d10b1057f9601a999b.jpg

http://nocookies.defence.pk/data/2016/02/474493_6b9028aea1110dec4d7aab71984a7119.jpg
http://nocookies.defence.pk/data/2016/02/474495_c0e6488ae505ba4cc041f42fedff227c.jpg
http://nocookies.defence.pk/data/2016/02/474494_23a96fdda0e2e146fdb2817ccd010d9c.jpg

Sumber : pr1v4t33r SENIOR MEMBER defence.pk

PTDI Kirim 1 Pesawat NC212 Made In Bandung ke TNI




PTDI Kirim 1 Pesawat NC212 Made In Bandung ke TNI
 Foto : Istimewa 

Jakarta -PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali mengirimkan pesawat buatan pabriknya di Bandung, Jawa Barat, kepada pihak TNI. Hari ini, sebuah pesawat NC212-200 diserahkan kepada TNI.

Upaya serah terima pesawat dilakukan di Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pesawat tersebut akan digunakan untuk operasional Skuadron Udara 4 Wing 2 Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Upacara Penerimaan Pesawat yang dipimpin oleh Komandan Lanud Abdurrachman Saleh Marsekal Pertama TNI H. RM. Djoko Senoputro, dan dihadiri oleh perwakilan PTDI yaitu, Direktur umum dan SDM PTDI, Sukatwikanto.

Pesawat yang diserahkan merupakan realisasi dari kontrak kerjasama antara PTDI dan Kementerian Pertahanan dengan dengan Nomor Kontrak: TRAK/756/RM/VIII/2012/AU, yang ditandatangani pada 18 Juli 2012.

PTDI telah berhasil mengirimkan berbagai seri pesawat NC212 untuk TNI sebanyak 32 unit sampai dengan akhir 2015 dan dengan diserahkannya 1 unit pesawat NC212-200 kepada TNI Angkatan Udara pada hari ini telah menambah jumlah total yang diserahkan kepada TNI menjadi 33 unit, atau menjadi pesawat ke-9 untuk seri NC212 yang diserahkan ke TNI Angkatan Udara.

"Kami berharap seluruh jajaran TNI, khususnya TNI AU dapat terus memanfaatkan dan menggunakan produk dan jasa PTDI dalam memperkuat armada udaranya," kata Sukatwikanto dalam keterangannya, Senin (15/2/2016).



Sukatwikanto mengatakan, PTDI serius membantu pemenuhan alutsista TNI, demi menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negara. Selain itu sebagai wujud komitmen dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara.

Pesawat NC212-200 merupakan pesawat transportasi ringan yang dirancang untuk beroperasi di daerah-daerah perintis atau bandara kecil yang masih minim infrastruktur dan memiliki landasan pacu tak beraspal. Kompartemen kargo dapat menampung 18 penumpang dan barang bawaan mereka, atau 16 pasukan terjun payung lengkap, termasuk dapat memuat kendaraan di dalamnya.

Untuk evakuasi medis melalui udara, pesawat ini memiliki 12 tandu dan kursi untuk dua petugas medis. Sebuah ramp loading belakang memungkinkan digunakan untuk menerjunkan pasukan terjun payung.

Tahun 1976 merupakan awal kerja sama dengan CASA Spanyol untuk memproduksi under license pesawat NC212-100/200. Kerja sama terus berjalan baik ditandai dengan diberikan kepercayaan oleh Airbus Military untuk memproduksi dan memasarkan under license pesawat NC212-400 pada tahun 2006.

Tahun 2009 merupakan kelanjutan dari program NC212-200, PTDI diberikan kepercayaan penuh oleh Airbus Military untuk memindahkan seluruh peralatan untuk perakitan pesawat NC212 dari lokasi Airbus Military di San Pablo Spanyol ke PTDI.

Produksi awal yang seluruhnya telah dikerjakan di PTDI untuk memenuhi pesanan Airbus Military, sebanyak 10 Unit NC212-400 yang diselesaikan pada tahun 2012. Kerja sama yang baik dengan Airbus Group masih terus berjalan hingga saat ini.(wdl/ang)
Sumber : http://finance.detik.com

TNI Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Curi Ikan di Selat Malaka

   
 http://assets.kompas.com/data/photo/2014/12/05/1822552kapal031417777867-preview780x390.jpg
Anggota TNI AL memantau penenggelaman kapal milik nelayan asing di Perairan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (5/12/2014). Sebanyak tiga kapal Vietnam yang ditangkap TNI AL ditenggelamkan sebagai sikap tegas pemerintah Indonesia terhadap aksi pencurian ikan yang merugikan negara hingga Rp 300 triliun per tahun.
JAKARTA, Kapal TNI Angkatan Laut (KAL) Viper menyergap kapal ikan asing berbendera Malaysia di perairan Selat Malaka, akhir pekan lalu. Di dalam kapal itu, TNI menemukan seorang anak buah kapal (ABK) sudah dalam keadaan meninggal dunia.

Dalam siaran pers dari Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar), Senin (15/2/2016), penyergapan itu dilakukan saat TNI AL tengah berpatroli di bawah kendali operasi Badan Keamanan Laut (Bakamla).

Sempat terjadi perlawanan dari kapal yang diduga tengah menjaring ikan di perairan Indonesia.

"Saat hendak ditangkap, nelayan pencuri ikan itu berupaya melarikan diri dengan menabrak KAL Viper sehingga dilepaskan tembakan peringatan," ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Ariris Miftachurrahman.

Mendengar suara tembakan, kapal dari Malaysia berjenis KHF 6515 itu justru menambah kecepatan. Kapal TNI langsung mengarahkan tembakan ke lambung kapal itu hingga akhirnya mereka menyerah.

"Saat diperiksa di dalam, seorang ABK di kapal itu ditemukan meninggal dunia. Selanjutnya kapal, ABK yang hidup beserta ikan hasil tangkapan dikawal menuju Lantamal I Belawan," lanjut Ariris.

Di Belawan, Kapal TNI menyerahkan berita acara pemeriksaan beserta barang bukti kapal dan 2 ton ikan ke Bakamla. Adapun, jenazah ABK dibawa ke Rumah Sakit di Medan untuk disemayamkan. Belum diketahui pasti apa penyebab meninggalnya ABK itu.

Rencananya, perwakilan dari perusahaan penangkap ikan di Malaysia akan datang ke Belawan untuk mengecek ABK meninggal dunia untuk selanjutnya dikremasi dan abunya diserahkan ke keluarga di Malaysia. 
Sumber : KOMPAS.com
Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor : Sabrina Asril

Korut Bentuk Unit Militer Rudal Balistik Antar Benua


Korut Bentuk Unit Militer Rudal Balistik Antar Benua
Korut membentuk unit militer rudal antar benua dengan rudal KN-08 menjadi andalannya | (Defense Update)

SEOUL - Media Korea Selatan (Korsel) memberitakan, mengutip sebuah sumber di pemerintah, bahwa Korea Utara (Korut) telah membentuk sebuah unit militer baru untuk mengoperasikan rudal balistik antara benua (ICBM), KN-08.

Kabar ini diperkuat oleh pernyataan Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), James Clapper. Clapper mengatakan, pekan ini Pyongyang akan memperluas satuan pasukan rudal balistiknya dengan menyertakan KN-08 road-mobile ICBM seperti dikutip dari laman Sputniknews, Minggu (14/2/2016).

Brigade KN-08 ditempatkan di bawah Divisi Strategis. Langkah ini menunjukkan bahwa Pyongyang telah semakin mantap dengan rencana untuk menerjunkan pasukan road-mobile ICBM. Para ahli menilai, KN-08 memiliki kisaran jarak tempun minimal 6.200 mil.

Korut memperkenalkan sistem rudal KN-08 pertama kali pada parade militer April 2012 dalam rangka memperingati ulang tahun ke-100 pendiri Korut, Kim Il-sung. Minggu lalu, Korut meluncurkan roket tiga tahap untuk menempatkan satelit kecil ke orbit.

Meskipun Pyongyang mengatakan peluncuran itu adalah bagian dari upaya damai untuk menjelajahi ruang angkasa, teknologi roket itu hampir identik dengan yang digunakan oleh Korut untuk senjata nuklir.

(ian) Sumber : Sindonews.com

Kuba kembalikan rudal AS yang salah dikirimkan ke Havana

http://ichef-1.bbci.co.uk/news/ws/660/amz/worldservice/live/assets/images/2016/01/08/160108053558_hellfire_640x360_getty_nocredit.jpgRudal Hellfire seharusnya dikirim ke Florida.

Kuba mengembalikan sebuah rudal Hellfire yang salah dikirimkan ke Havana Pada Juni 2014 lalu.
Rudal itu, dikirimkan ke Spanyol untuk pelatihan Nato, seperti diberitakan oleh Wall Street Journal. Kemudian rudal dibawa ke Jerman, setelah digunakan dalam latihan.

Kemudian rudal dibawa ke Bandara Charles de Gaulle di Paris untuk nantinya diterbangkan kembali ke Florida. Tetapi malahan terangkut oleh pesawat Air France yang terbang ke Havana.

Insiden ini dapat membuat AS mengalami kehilangan besar dalam hal teknologi militer, jelas pejabat kepada Wall Street Journal.

Peristiwa itu memalukan bagi Amerika yang telah meminta Kuba untuk mengembalikan rudal itu ke AS, seperti dilaporin wartawan BBC Di Havana Will Grant.

Peluru kendali itu tiba melalui sebuah pesawat dari Paris "karena kesalahan atau disalahgunakan di negara asal pengirim," jelas seorang pejabat kementerian luar negeri Kuba.

"Kuba telah bertindak sangat serius dan transparan serta bekerja sama untuk menemukan solusi yang memuaskan dalam masalah ini," kata pejabat tersebut.

http://ichef-1.bbci.co.uk/news/ws/624/amz/worldservice/live/assets/images/2016/01/08/160108052009_hellfire_missile_624x351_getty_nocredit.jpg

Rudal Hellfire AGM 114 ini merupakan peluru kendali dengan dipandu laser yang dapat digunakan untuk serangan melalui helikopter ataupun pesawat tanpa awak

Rudal Hellfire AGM 114 ini merupakan peluru kendali dengan dipandu laser yang dapat digunakan untuk serangan melalui helikopter ataupun pesawat tanpa awak.

Pejabat AS khawatir Kuba akan memberikan informasi teknologi canggih dalam rudal itu dengan negara seperti Korea Utara, Cina atau Rusia, seperti disampaikan sebuah sumber penyelidikan kepada Wall Street Journal.

AS dan Kuba merupakan musuh lama dalam perang dingin selama lebih dari 50 tahun, kedua negara telah melakukan pemulihan hubungan diplomatik pada Juli lalu.

Dua negara ini telah bekerja sama untuk membangun kembali hubungan ekonomi dan perdagangan.
Selasa pekan depan, akan diumumkan penerbangan langsung dari AS ke ibukota Kuba, Havana.

Sumber : BBC.com

Pesawat Pembom Su-34 (Fullback) Gunakan Rudal Kh-35U Sebagai Rudal Anti Kapal Untuk Pertama Kali

Pesawat Pembom Su-34 (Fullback) Gunakan Rudal Kh-35U Sebagai Rudal Anti Kapal Untuk Pertama Kali

Pesawat pembom Su-34 (  Fullback)  telah dilengkapi dengan amunisi baru, yakni, Kh-35U (AS-20) rudal ini dapat digunakan untuk menyerang kapal tepatnya rudal ini adalah rudal anti kapal selam (ASM), menurut sebuah saluran harian Rusia. Setidaknya, salah satu  dari rudal Kh-35U telah tampak pada sebuah pesawat bomber SU-34.

Penggunaan Rudal anti kapal ini baru pertama kali digunakan oleh Militer Rusia, belum diketahui sejauh mana efektif dari rudal ini. Namun, dapat dipastikan rudal ini sangat mematikan jika mengenai sasarannya. Ada banyak jenis rudal Kh-35 ASM yang telah dimodifikasi  menjadi rudal Kh-35U yang terbaru. Rudal Kh-35U telah diadaptasi untuk  berbagai pesawat rotor / sayap, senjata peluncuran pantai dan peluncur berbasis kapal . Rudal subsonik memiliki berat 550 kg dan jarak terbang 260 km, yang didukung oleh Unit-64M dengan mesin turbofan. Uji coba dari Kh-35U selesai pada tahun 2013. Sekarang rudal yang diproduksi oleh Taktis Rudal Corporation`s (TMC) di produksi di fasilitas yang terletak di Korolev (Moscow Region).

Pesawat Pembom Su-34 (Fullback) Gunakan Rudal Kh-35U Sebagai Rudal Anti Kapal Untuk Pertama Kali

Pesawat Pembom Su-34 (Fullback) Gunakan Rudal Kh-35U Sebagai Rudal Anti Kapal Untuk Pertama Kali


Kh-35UE`s yang telah modifikasi atau versi ekspor Kh-35U memiliki hulu ledak dengan  berat 145 kg dan kecepatan maksimum Mach 0,85. Rudal ini seharusnya menjadi senjata anti-kapal yang sangat efektif, menurut beberapa ahli Rusia dan Barat. 

Sumber : detikmiliter.com

Militan Al-Shabaab Klaim Jadi Dalang Ledakan di Pesawat Somalia

  Militan Al-Shabaab Klaim Jadi Dalang Ledakan di Pesawat Somalia
Pesawat Somalia yang berlubang karena ledakan (REUTERS/Feisal Omar)

Mogadishu - Kelompok militan Al-Shabaab mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang memicu lubang di pesawat maskapai Somalia, Daallo Airlines pekan lalu. Ledakan tersebut diketahui dipicu oleh TNT.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (14/2/2016), pernyataan kelompok Al-Shabaab itu disampaikan melalui pesan elektronik. Kelompok pemberontak ini mengaku ingin melakukan pembalasan terhadap Barat.

"Harakat Al-Shabaab Al Mujahidin melakukan operasi udara sebagai pembalasan atas kejahatan yang dilakukan oleh koalisi tentara salib Barat dan badan-badan intelijen mereka terhadap Muslim Somalia," tulisnya dalam pernyataan melalui email.

Sebelumnya diberitakan, bahan peledak TNT sekelas militer meledak hingga membuat lubang di dekat sayap pesawat jenis Airbus A321-111 itu. Ledakan terjadi Selasa (2/2) setelah pesawat lepas landas dari Mogadishu, ibukota Somalia.

Insiden ini dilaporkan melukai dua orang yang ada di dalam pesawat. Namun kemudian otoritas Somalia menemukan sesosok jasad di dekat ibukota Mogadishu, yang diyakini sebagai korban yang jatuh dari pesawat Daallo Airlines yang dilanda ledakan tersebut.

Al-Shabaab merupakan kelompok ekstremis yang mendalangi sejumlah aksi kekerasan di dalam dan sekitar Somalia dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa serangan teror Al-Shabaab ditargetkan terhadap wisatawan, salah satunya serangan terhadap kompleks restoran-hotel di kawasan wisata pantai Mogadishu bulan lalu.

(imk/rna) Sumber : detik.com

Pantau perbatasan, drone buatan Ongen dipasang di Natuna

Pantau perbatasan, drone buatan Ongen dipasang di Natuna
Kepulauan Natuna. ©REUTERS/Tim Wimborne
 

Kementerian Pertahanan memesan drone OS Wifanusa sedikitnya tiga unit karya Yulian Paonangan alias Ongen yang saat ini mendekam di balik jeruji besi Bareskrim Polri. Rencananya, dua unit untuk perbatasan dan satu unit untuk pengawasan ZEE Natuna.

Staf Ahli Kepala Staf TNI AD (Kasahli Kasad), Mayjen TNI Turmarhaban Rajagukguk mengatakan untuk menunjang tugas pokoknya, TNI AD membutuhkan alutsista pesawat terbang tanpa awak.

"Ini adalah bagian dari modernisasi alutsista untuk mendukung tugas pokok TNI AD. Drone adalah salah satu kebutuhan kita," kata Turmarhaban di Jakarta, Kamis (11/2).

Dia menjelaskan, drone OS Wifanusa bisa take off dan landing di air serta landasan darat. Menurut dia, ini cocok untuk Indonesia yang luas wilayahnya adalah laut. Selain itu, kecanggihan drone ini dilengkapi dengan tiga kamera super canggih.

"Drone ini kan salah satu prototipe yang nantinya kita akan kaji sehingga seperti apa yang kita butuhkan baik untuk tugas operasi militer perang maupun tugas operasi militer selain perang," ujarnya.

Lanjut dia, kemampuan terbang drone buatan Ongen ini juga bisa mencapai 800 km dengan lama terbang (endurance) 8-10 jam dengan sistem kendali jarak jauh (Autonomous System) yang tercanggih di dunia saat ini buatan Kanada. Drone Ongen ini juga sudah mendapat sertifikat uji litbang dari TNI AL dan Sertifkat TKDN 28,01 persen Kemenperin.

Kini drone OS Wifanusa dipamerkan di Mabes TNI Angkatan Darat (AD) selama dua hari mulai Rabu (10/2) dan Kamis (11/2) hari ini.

[dan] Sumber : Merdeka.com