Ilustrasi
Amman - Setidak-tidaknya 14 warga tewas akibat peluru
kendali menghantam rumah sakit anak-anak, sekolah, dan tempat lain di
kota Azaz, yang dikuasai pemberontak Suriah di dekat perbatasan Turki,
Senin, kata paramedis dan warga setempat.
Mereka mengatakan setidak-tidaknya lima peluru kendali menghantam rumah sakit di pusat kota itu dan sekolah di dekatnya, tempat pengungsi berlindung dari serangan tentara Suriah.
Seorang warga mengatakan satu tempat perlindungan lain di bagian selatan kota itu juga dihantam bom, yang dijatuhkan jet, diduga milik Rusia.
Puluhan ribu warga mengungsi ke kota yang merupakan basis pemberontak terakhir sebelum perbatasan dengan Turki, dari kota-kota dan desa yang menjadi ajang pertempuran sengit antara tentara Suriah dengan kelompok milisi.
"Kami telah memindahkan sejumlah anak yang berteriak-teriak dari rumah sakit itu," kata petugas medis Juma Rahal. Setidaknya dua anak tewas dan ambulans mengangkut sejumlah korban cidera ke Turki untuk mendapat perawatan, katanya.
Badan amal Doktor Tanpa Batas (MSF) dalam pernyataannya mengatakan bahwa setidaknya delapan staf hilang setelah empat roket menghantam sebuah rumah sakit yang disponsorinya di Provinsi Idlib di baratlaut Suriah.
Pasukan anti-pemerintah Kurdi merangsek dari wilayah barat dan bertempur dengan pemberontak anti-pemerintah di kota itu, hanya beberapa kilometer dari perbatasan bab al Salam. Tentara Suriah bergerak dari selatan.
Baik Kurdi maupun tentara Suriah ingin merebut kendali di perbatasan dengan Turki itu dari tangan pemberontak.
Pengeboman Rusia terhadap pemberontak membantu tentara Suriah untuk maju ke Aleppo, kota terbesar di negara itu dan juga pusat perdagangan sebelum meletusnya konflik. Jika tentara berhasil merebut kota itu, akan menjadi kemenangan terbesar pemerintah dalam perang tersebut, demikian Reuters melaporkan.
Mereka mengatakan setidak-tidaknya lima peluru kendali menghantam rumah sakit di pusat kota itu dan sekolah di dekatnya, tempat pengungsi berlindung dari serangan tentara Suriah.
Seorang warga mengatakan satu tempat perlindungan lain di bagian selatan kota itu juga dihantam bom, yang dijatuhkan jet, diduga milik Rusia.
Puluhan ribu warga mengungsi ke kota yang merupakan basis pemberontak terakhir sebelum perbatasan dengan Turki, dari kota-kota dan desa yang menjadi ajang pertempuran sengit antara tentara Suriah dengan kelompok milisi.
"Kami telah memindahkan sejumlah anak yang berteriak-teriak dari rumah sakit itu," kata petugas medis Juma Rahal. Setidaknya dua anak tewas dan ambulans mengangkut sejumlah korban cidera ke Turki untuk mendapat perawatan, katanya.
Badan amal Doktor Tanpa Batas (MSF) dalam pernyataannya mengatakan bahwa setidaknya delapan staf hilang setelah empat roket menghantam sebuah rumah sakit yang disponsorinya di Provinsi Idlib di baratlaut Suriah.
Pasukan anti-pemerintah Kurdi merangsek dari wilayah barat dan bertempur dengan pemberontak anti-pemerintah di kota itu, hanya beberapa kilometer dari perbatasan bab al Salam. Tentara Suriah bergerak dari selatan.
Baik Kurdi maupun tentara Suriah ingin merebut kendali di perbatasan dengan Turki itu dari tangan pemberontak.
Pengeboman Rusia terhadap pemberontak membantu tentara Suriah untuk maju ke Aleppo, kota terbesar di negara itu dan juga pusat perdagangan sebelum meletusnya konflik. Jika tentara berhasil merebut kota itu, akan menjadi kemenangan terbesar pemerintah dalam perang tersebut, demikian Reuters melaporkan.
(S022/B002)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2016
No comments:
Post a Comment