SURABAYA -- KRI Makassar (MKS)-590 selesai
melakukan debarkasi Menteri Kominfo Rudiantara dan seluruh peserta Hari
Pers Nasional (HPN) 2016, Senin (8/2) di perairan Lembar dalam keadaan
aman. Hal itu terkait Sail of Journalist HPN 2016 yang diselenggarakan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dengan menggunakan 2 LCU dan 2 LCVP, para peserta HPN 2016 menuju ke Dermaga Lembar. Selanjutnya KRI MKS-590 menuju Benoa dalam rangka melaksanakan bekal ulang untuk mempersiapkan kegiatan Pam RI 1 di Mandalika pada puncak acara Rabu (9/2) besok.
Ratusan wartawan dari berbagai media dan kota berlayar menggunakan KRI Makassar dari Pangkalan Armada Timur di Surabaya menuju perairan Lombok. Di atas kapal sepanjang perjalanan dari Surabaya menuju Lombok, Panitia HPN 2016 menggelar sejumlah kegiatan termasuk dua diskusi.
Diskusi pertama bertema 'Membedah Posisi Indonesia dalam Persaingan Maritim Dunia' dengan pembicara Ketua DPD RI, Irman Gusman dan Menkominfo Rudiantara. Sementara jurnalis senior Arswendo Atmowiloto menjadi moderator.
Sedangkan diskusi kedua bertema 'Perkembangan Pelaksanaan Standar Kompetensi Wartawan' dengan pembicara Anggota Dewan Pers, Margiono dan Usman Yatim dari Sekolah Jurnalis Indonesia. Diskusi dimoderatori Wakil Ketua Dewan Kehormatan PWI, Wina Armada Sukardi.
Selain itu juga ada workshop penulisan bertema wisata bahari dengan narasumber Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu M Faozan dan Staf Khusus Menpar Laksaman (Purn) TNI Marsetio serta praktisi media Iman Brotoseno. Moderator untuk workshop ini adalah Rita Sri Hastuti.
Terkait lokasi pendaratan, Dar Edi Yoga mengatakan, sejauh ini ada dua kemungkinan lokasi pendaratan. Pertama di Pelabuhan Lembar dan kedua di Senggigi. Keduanya di Lombok Barat.
Panglima TNI Gatot Nurmantyo bahkan menyempatkan diri menyambangi KRI Makassar menggunakan helikopter Puspenerbal sebagai bentuk dukungan dan apresiasinya terhadap kegiatan /Sail of Journalist/ HPN 2016.
"Karena wartawan yang setiap saat berperan dalam kondisi terkini mencari informasi, memberikan informasi mendidik, memberikan informasi yang tepat sehingga kemajuan bangsa anak muda kita semua dari wartawan," ujar Gatot di KRI Makassar.
Diakhir pertemuan Panglima TNI berpesan, "Jadi apa yang diterima dan itu membentuk opini. Untuk itu saya memohon kepada pers mengetahui ancaman yang sudah saya sampaikan. Sehingga jangan sampai dipengaruhi lagi hal-hal yang negatif."
Sumber : REPUBLIKA.CO.ID