Su-24 Rusia
Tentara Suriah yang didukung oleh Angkatan Udara Rusia akan
memperoleh kemenangan dalam perang sipil, sementara perpecahan di antara
pasukan anti-pemerintah akan semakin meruncing. Demikian hal tersebut
dilaporkan media Rusia Sputnik, mengutip laporan yang dipublikasikan surat kabar Jerman FAZ.
"Keterlibatan Rusia merupakan titik balik yang tak terbantahkan bagi Damaskus," tulis media tersebut.
Menurut FAZ, cepat atau lambat, tentara pemerintah akan
memperoleh kemenangan atas pertempuran di Provinsi Aleppo yang
berbatasan dengan Turki. Sementara terkait kemungkinan intervensi Arab
Saudi atau Turki di sisi pasukan antipemerintah, dinas rahasia Jerman
menganggap bahwa kemungkinan hal tersebut akan terjadi sangat kecil,
demikian ditulis FAZ.
Tentara Suriah berhasil meraih keberhasilan yang signifikan dalam
memerangi teroris, menghancurkan beberapa rute pasokan utama teroris di
wilayah provinsi Aleppo.
Secara khusus, Tentara Suriah dan Pasukan Pertahanan Nasional (NDF)
telah berhasil memotong beberapa jalur pasokan utama militan front
al-Nusra di kota Mayer yang terletak di antara kota Aleppo dan
perbatasan negara tersebut dengan Turki.
Menurut sumber, operasi militer masih berlangsung di pinggiran timur
Aleppo dekat Bandara Kuweires. Di sana, para tentara ditugaskan untuk
membersihkan daerah dari para militan.
FAZ mencatat bahwa setelah pasukan tentara Suriah yang
didukung oleh pasukan Rusia mendapatkan kembali kendali penuh atas
wilayah barat Suriah, operasi antiteroris dapat dilanjutkan di daerah
timur negara tersebut.
Rusia meluncurkan serangan militer ke sasaran ISIS kelompok teroris
Jabhat al-Nusra di Suriah sejak 30 September 2015. Serangan ini
dilancarkan beberapa jam setelah Dewan Federasi Rusia memperbolehkan
Presiden Vladimir Putin menggunakan Angkatan Rusia di luar negeri.
Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad meminta bantuan langsung
kepada presiden Rusia. Sejak awal operasi, kelompok udara Rusia telah
melakukan ratusan serangan mendadak, menghancurkan puluhan gudang
amunisi, gudang bahan peledak, dan berbagai pos komando.
Sumber : RBTH. Indonesia
No comments:
Post a Comment