Lebih cepat dari pekiraan Korea Utara sudah meluncurkan roket jarak
jauh pada Minggu 7 Februari 2016. Peluncuran yang disebut oleh pengamat
adalah pengujian terhadap teknologi rudal yang dilarang.
Sebelumnya negara itu sudah memberitahu badan-badan PBB bahwa mereka berniat untuk mengorbitkan satelit observasi Bumi.
Baik militer Korea Selatan dan pejabat Kementerian Pertahanan AS yang berbicara pada Reuters membenarkan peluncuran tersebut.
Roket tersebut tampaknya diluncurkan dari markas di barat laut negara
tersebut dan melewati bagian selatan Pulau Okinawa, Jepang.
Pemerintah Jepang mengatakan, Korea Utara meluncurkan apa yang secara
luas diyakini sebagai rudal balistik jarak jauh pada hari Minggu pagi.
Para pejabat telah mengonfirmasi bahwa salah satu proyektil
ditembakkan dari pantai barat Korea Utara menuju selatan di sekitar
09:31 waktu Jepang.
Mereka mengatakan objek dibagi menjadi 5 bagian. Salah satu bagian
jatuh ke Laut Kuning, sekitar 150 kilometer sebelah barat Semenanjung
Korea. Dua lainnya mendarat di Laut Cina Timur, sekitar 250 kilometer
sebelah barat daya dari semenanjung.
Mereka memperkirakan bagian lain terbang melalui wilayah udara Jepang
lebih Okinawa dan jatuh di Samudra Pasifik, sekitar 2.000 kilometer
selatan Jepang.
Para pejabat mengatakan bagian kelima juga pergi di atas wilayah udara Jepang dan terus ke selatan.
Mereka mengatakan Pasukan Bela Diri Jepang tidak mencoba untuk mencegat roket tersebut.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan bahwa peluncuran
tersebut “sama sekali tak bisa diterima,” dan bahwa aksi ini
“jelas-jelas sebuah pelanggaran” atas resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pengamat Korea Selatan berspekulasi bahwa Korea Utara akan melakukan
peluncuran pada 16 Februari 2016, ulang tahun mendiang diktator Korea
Utara Kim Jong Il.
Sumber : jejaktapak.com
No comments:
Post a Comment