Foto : Istimewa
Jakarta -PT Dirgantara Indonesia (PTDI) kembali
mengirimkan pesawat buatan pabriknya di Bandung, Jawa Barat, kepada
pihak TNI. Hari ini, sebuah pesawat NC212-200 diserahkan kepada TNI.
Upaya serah terima pesawat dilakukan di Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pesawat tersebut akan digunakan untuk operasional Skuadron Udara 4 Wing 2 Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Upacara Penerimaan Pesawat yang dipimpin oleh Komandan Lanud Abdurrachman Saleh Marsekal Pertama TNI H. RM. Djoko Senoputro, dan dihadiri oleh perwakilan PTDI yaitu, Direktur umum dan SDM PTDI, Sukatwikanto.
Pesawat yang diserahkan merupakan realisasi dari kontrak kerjasama antara PTDI dan Kementerian Pertahanan dengan dengan Nomor Kontrak: TRAK/756/RM/VIII/2012/AU, yang ditandatangani pada 18 Juli 2012.
PTDI telah berhasil mengirimkan berbagai seri pesawat NC212 untuk TNI sebanyak 32 unit sampai dengan akhir 2015 dan dengan diserahkannya 1 unit pesawat NC212-200 kepada TNI Angkatan Udara pada hari ini telah menambah jumlah total yang diserahkan kepada TNI menjadi 33 unit, atau menjadi pesawat ke-9 untuk seri NC212 yang diserahkan ke TNI Angkatan Udara.
"Kami berharap seluruh jajaran TNI, khususnya TNI AU dapat terus memanfaatkan dan menggunakan produk dan jasa PTDI dalam memperkuat armada udaranya," kata Sukatwikanto dalam keterangannya, Senin (15/2/2016).
Upaya serah terima pesawat dilakukan di Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur. Pesawat tersebut akan digunakan untuk operasional Skuadron Udara 4 Wing 2 Lanud Abdul Rachman Saleh, Malang, Jawa Timur.
Upacara Penerimaan Pesawat yang dipimpin oleh Komandan Lanud Abdurrachman Saleh Marsekal Pertama TNI H. RM. Djoko Senoputro, dan dihadiri oleh perwakilan PTDI yaitu, Direktur umum dan SDM PTDI, Sukatwikanto.
Pesawat yang diserahkan merupakan realisasi dari kontrak kerjasama antara PTDI dan Kementerian Pertahanan dengan dengan Nomor Kontrak: TRAK/756/RM/VIII/2012/AU, yang ditandatangani pada 18 Juli 2012.
PTDI telah berhasil mengirimkan berbagai seri pesawat NC212 untuk TNI sebanyak 32 unit sampai dengan akhir 2015 dan dengan diserahkannya 1 unit pesawat NC212-200 kepada TNI Angkatan Udara pada hari ini telah menambah jumlah total yang diserahkan kepada TNI menjadi 33 unit, atau menjadi pesawat ke-9 untuk seri NC212 yang diserahkan ke TNI Angkatan Udara.
"Kami berharap seluruh jajaran TNI, khususnya TNI AU dapat terus memanfaatkan dan menggunakan produk dan jasa PTDI dalam memperkuat armada udaranya," kata Sukatwikanto dalam keterangannya, Senin (15/2/2016).
Sukatwikanto mengatakan, PTDI serius membantu pemenuhan alutsista TNI, demi menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negara. Selain itu sebagai wujud komitmen dalam pembangunan dan pengembangan kekuatan matra udara.
Pesawat NC212-200 merupakan pesawat transportasi ringan yang dirancang untuk beroperasi di daerah-daerah perintis atau bandara kecil yang masih minim infrastruktur dan memiliki landasan pacu tak beraspal. Kompartemen kargo dapat menampung 18 penumpang dan barang bawaan mereka, atau 16 pasukan terjun payung lengkap, termasuk dapat memuat kendaraan di dalamnya.
Untuk evakuasi medis melalui udara, pesawat ini memiliki 12 tandu dan kursi untuk dua petugas medis. Sebuah ramp loading belakang memungkinkan digunakan untuk menerjunkan pasukan terjun payung.
Tahun 1976 merupakan awal kerja sama dengan CASA Spanyol untuk memproduksi under license pesawat NC212-100/200. Kerja sama terus berjalan baik ditandai dengan diberikan kepercayaan oleh Airbus Military untuk memproduksi dan memasarkan under license pesawat NC212-400 pada tahun 2006.
Tahun 2009 merupakan kelanjutan dari program NC212-200, PTDI diberikan kepercayaan penuh oleh Airbus Military untuk memindahkan seluruh peralatan untuk perakitan pesawat NC212 dari lokasi Airbus Military di San Pablo Spanyol ke PTDI.
Produksi awal yang seluruhnya telah dikerjakan di PTDI untuk memenuhi pesanan Airbus Military, sebanyak 10 Unit NC212-400 yang diselesaikan pada tahun 2012. Kerja sama yang baik dengan Airbus Group masih terus berjalan hingga saat ini.(wdl/ang)
Sumber : http://finance.detik.com
No comments:
Post a Comment