Jakarta -
Belum setengah periode pasangan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla
memerintah negeri ini, namun pembicaraan seputar siapa calon pemimpin
berikutya sudah mulai ramai diulas oleh para lembaga survei.
Salahsatunya,
Lembaga Survei Segitiga Institute yang dalam survei terbarunya
menyebutkan, bahwa untuk kepemimpinan mendatang, mayoritas rakyat
Indonesia menginginkan seorang pemimpin yang berasal dari kalangan militer.
"Ternyata
meski sudah satu tahun Pemerintah Jokowi-JK ini sudah berjalan. Publik
masih suka figur militer. Mereka tidak lupa dengan figur-figur berlatar
belakang militer," kata Direktur Eksekutif Segitiga Institute, Muhammad Sukron, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (30/1/2016).
Dalam
survei tersebut, sekitar 40,5 persen menghendaki presiden di tahun
2019-2024 yang akan datang diambil alih kembali oleh seseorang yang
berlatar belakang TNI.
Sementara itu, 21,4 persen publik menghendaki capres
berlatarbelakang sipil dan 27,3 persen tidak lagi mempersoalkan sipil
maupun militer. Sedangkan 10,8 persen menjawab tidak tahu.
"Data yang kami dapat dari nama-nama petinggi TNI yang dicantumkan kepada responden, pilihan tertinggi jatuh pada Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo," ujar Sukron.
Dipaparkan
dia, perolehan angka Gatot mencapai 35,9 persen, lalu Djoko Suyanto
27,4 persen, yang ketiga ditempati Moeldoko 22,6 persen dan Agus
Suhartono 14,1 persen.
Survei ini digelar pada tanggal 4 Januari sampai dengan 15 Januari 2016 di 34 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.
Populasi
survei ini adalah seluruh calon pemilih dalam Pemilu 2019 atau seluruh
penduduk Indonesia yang minimal telah berusia 17 tahun dan/atau belum 17
tahun tetapi sudah menikah.
Sementara itu, jumlah sampel dalam
survei ini sebanyak 1.225 responden, yang diperoleh melalui teknik
pengambilan sampel secara berjenjang atau multistage random sampling.
Tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen, dengan margin of error plus minus 2,8 persen.
Sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan responden dengan pedoman kuesioner.
Untuk
diketahui, Segitiga Institut merupakan lembaga swadaya masyarakat yang
bergerak dan konsen dengan isu-isu publik, terutama konsolidasi
demokrasi.
Sumber : Liputan6.com
No comments:
Post a Comment