Dibandingkan dengan banyak negara lain di kawassan Asian ini, Malaysia
memiliki hubungan dengan China yang tampaknya santai dan positif.
Pemerintah di Kuala Lumpur telah lama memegang sikap santai terhadap
agresi Cina, dan bahkan kasus yang sebelumnya terjadi yang disebabkan
oleh kapal Coast Guard Cina di perairan Malaysia tidak membuat Malaysia
rewel.
Di beberapa titik di sekitar 2013, sebuah pulau yang terbentuk di daerah terumbu dikenal baik sebagai Luconia Shoals dan sebagai Gugusan Beting patinggi Ali, sekitar 80 mil lepas pantai Sarawak. Pulau ini menarik minat Cina untuk diklaim, meskipun lokasinya di dalam zona ekonomi Malaysia. Pada waktu yang sama, sebuah kapal Coast Guard Cina masuk kewilayah tersebut.
Di beberapa titik di sekitar 2013, sebuah pulau yang terbentuk di daerah terumbu dikenal baik sebagai Luconia Shoals dan sebagai Gugusan Beting patinggi Ali, sekitar 80 mil lepas pantai Sarawak. Pulau ini menarik minat Cina untuk diklaim, meskipun lokasinya di dalam zona ekonomi Malaysia. Pada waktu yang sama, sebuah kapal Coast Guard Cina masuk kewilayah tersebut.
Tahun lalu, seorang menteri Malaysia bersikeras bahwa daerah itu milik
Malaysia, kemudian angkatan laut dan penjaga pantai memantau wilayah
terebut untuk memastikan kedaulatan negara. Pada bulan Agustus,
pemerintah Malaysia mengatakan telah mengirimkan surat protes ke Cina.
Menjelang akhir September, nelayan setempat melaporkan bahwa mereka
terancam oleh orang-orang bersenjata dari kapal Cina.
Karena mulai sering terlibat dalam konflik kecil ini, Malaysia berkeinginan untuk memperbarui pesawat tua mereka yaitu F-5 dan Armada MiG-29. Program pengadaan militer negara itu berlangsung tahun ini untuk dapat menggantikan pesawat mereka yang telah lama digunakan. Demikian juga adanya pembahasan lanjutan dari pemerintah malaysia mengenai pesawat tempur yang masih aktif saat ini seperti F Boeing / A-18E / F Super Hornet, Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon, Saab JAS 39 Gripen - yang dalam menjalankan.
Karena mulai sering terlibat dalam konflik kecil ini, Malaysia berkeinginan untuk memperbarui pesawat tua mereka yaitu F-5 dan Armada MiG-29. Program pengadaan militer negara itu berlangsung tahun ini untuk dapat menggantikan pesawat mereka yang telah lama digunakan. Demikian juga adanya pembahasan lanjutan dari pemerintah malaysia mengenai pesawat tempur yang masih aktif saat ini seperti F Boeing / A-18E / F Super Hornet, Dassault Rafale, Eurofighter Typhoon, Saab JAS 39 Gripen - yang dalam menjalankan.
Diharapkan dengan menggantikan pesawat tempur yang telah tua dapat memperkuat posisi Malaysia dalam menjaga kawasan mereka. Hal senada juga di lakukan oleh Indonesia yang terus memperbarui pesawat tempurnya, namun, pesawat tempur baru yang telah masuk lanyanan armada itu telah 3 kali mengalami kecelakaan. 1. pesawat tempur f-16 hasil upgrade terbaru mengalami kecelakaan yang mengakibatkan pesawat terbakar. 2. pesawat tempur eagle korea selatan Jatuh saat melakukan latihan menjelang hari hut Jogja. 3. Pesawat Supter Tucano terbaru Indonesia yang didatangkan dari Brazil jatuh dan menewakan pilotnnya. Apa yang salah dengan pertahana dan pesawat Indonesia?
Salah satu jenis pesawat baru dalam pelayanan: The RMAF mengambil pengiriman A400M Airbus pertama tahun lalu, dan yang kedua dari empat tiba pada bulan Januari.
Sumber : detikmiliter.com
No comments:
Post a Comment