Jakarta (ANTARA News) - 342 personel gabungan TNI dalam misi
pelayanan kesehatan tiba di Pulau Lakor, Nusa Tenggara Timur dengan
menggunakan KRI dr Soeharso-990, Sabtu (6/2).
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI, Kolonel Czi Berlin G, di Jakarta, Minggu, mereka terdiri 186 personel kesehatan, termasuk dua dokter umum, dua dokter gigi, 15 dokter spesialis, dua apoteker, 165 personel dari Batalion Kesehatan 2/Kostrad dan Batalion Kesehatan 1 Korps Marinir beserta 156 personel KRI dr Soeharso-990, dan helikopter.
Misi kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Lakor, Pulau Moa, Pulau Letti, Pulau Kisar, Pulau Wetar, dan Pulau Liran, kata Berlin, akan berlangsung sampai 15 Februari itu sebagai tindak lanjut perintah Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, beberapa waktu lalu.
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI, Kolonel Czi Berlin G, di Jakarta, Minggu, mereka terdiri 186 personel kesehatan, termasuk dua dokter umum, dua dokter gigi, 15 dokter spesialis, dua apoteker, 165 personel dari Batalion Kesehatan 2/Kostrad dan Batalion Kesehatan 1 Korps Marinir beserta 156 personel KRI dr Soeharso-990, dan helikopter.
Misi kemanusiaan dalam pelayanan kesehatan di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Lakor, Pulau Moa, Pulau Letti, Pulau Kisar, Pulau Wetar, dan Pulau Liran, kata Berlin, akan berlangsung sampai 15 Februari itu sebagai tindak lanjut perintah Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, beberapa waktu lalu.
Kepala Pusat Kesehatan
TNI, Mayor Jenderal TNI dr Ben Yura Rimba, selaku komandan Satuan Tugas
Bantuan Sosial TNI, mengatakan, Pulau Lakor sangat sulit dijangkau.
Itulah salah satu sebab KRI dr Soeharso-990 diperankan.
"Pengobatan yang dilayani diantaranya, penyakit hernia, bibir sumbing, bedah minor, khitan, lipoma, poli THT, poli mata, bedah mayor (selektif)," katanya.
"Pengobatan yang dilayani diantaranya, penyakit hernia, bibir sumbing, bedah minor, khitan, lipoma, poli THT, poli mata, bedah mayor (selektif)," katanya.
Editor: Ade Marboen
COPYRIGHT © ANTARA 2016
No comments:
Post a Comment